Healthy REEFs abundant FISH

Generate Your Own Glitter Graphics @ GlitterYourWay.com - Image hosted by ImageShack.us

Rabu, Februari 20, 2008

COREMAP II Berpartisipasi dalam Deep Indonesia 2008

Penyadaran Masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam Program COREMAP II. Upaya penyadaran masyarakat dilakukan diantaranya melalui sosialisasi dan diseminasi informasi kepada masyarakat, salah satunya melalui PAMERAN. Sejak DEEP Indonesia yang pertama digelar pada tahun 2007, COREMAP II telah berpartisipasi dalam ajang pameran terbesar di Indonesia yang mengexsplor potensi bawah laut ini. Ajang Deep Indonesia kembali digelar pada tahun 2008 dengan event yang lebih spektakuler. Pameran yang bertajuk Deep Indonesia 2008 akan digelar pada tanggal 28 - 30 Maret 2008 di Jakarta Convention Center. DEEP Indonesia 2008 is the only international Diving, Adventure Travel and Water Sports exhibition to be held in Indonesia and it will be a spectacular opportunity for business networking and environmental .

Coremap II kembali berpartisipasi dalam kegiatan pameran tersebut dengan menempati stand pameran seluas 36 m2 yang terintegrasi pada booth Departemen Kelautan dan Perikanan, yaitu pada blok A7. Beberapa rangkaian kegiatan yang turut menyemarakkan stand COREMAP II, antara lain: (1) Talk Show dengan tema “The Beauty of Coral Reef” tanggal 29 Maret 2008. (2) Workshop Pemerhati Terumbu Karang dengan tema “Ekowisata Bahari Bergantung pada Terumbu Karang” tanggal 28 Maret 2008. (3) Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak-anak. (4) Lomba poster digital untuk mahasiswa, dan berbagai aktivitas lainnya yang sangat meriah.

COREMAP II bekerjasama dengan media elektronik dan cetak untuk meliput kegiatan dimaksud. Kegiatan publikasi dan sosialisasi tentang pengelolaan terumbu karang tersebut sekaligus turut mensukseskan Tahun Terumbu Karang Internasional (International Year of The Reef 2008/IYOR 2008). Coremap II telah melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara Deep Indonesia untuk dapat mengalokasikan waktu untuk peluncuran IYOR 2008 INDONESIA pada acara pembukaan. Peluncuran tersebut rencananya akan dilakukan oleh Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Selasa, Februari 19, 2008

Korelasi tutupan terumbu karang VS populasi Diadema Setosum (by: Imam Bachtiar)

sebagaimana ditulis oleh ImamBachtiar pada mailing list: coremap2@yahoogroups.com

Hubungan antara Diadema antillarum dengan terumbu karang sudah dilaporkan orang sejak tahun 1980, terutama di kawasan Karibia. Coba cari Hughes (1994?), Sammarco (198x?), dan banyak paper yang baru. Bahkan Diadema dengan komunitas karang selalu diacu di dalam paper tentang resiliensi terumbu karang, herbivory di terumbu karang, persaingan alga-karang, keystone species dan sebagainya. Ratusan paper menggunakan ruujukan kepada hubungan Diadema dengan karang di Karibia.
Sebagian dari fakta yang ada sebagaimana pada tiga paragraf tulisan saya yang terpisah-pisah berikut:

"Tidak semua spesies yang penting di dalam komunitas merupakan keystone predator. Bulu babi Diadema antillarum di Karibia yang merupakan herbivora pemakan makroalga di komunitas terumbu karang dinyatakan sebagai keystone spcesies oleh Nystrom et al. (2000). Makroalga merupakan pesaing utama karang dalam memperebutkan sumberdaya ruang (radiasi matahari). Ketika populasi ikan herbivora menurun drastis akibat penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing), bulu babi D. antillarum menggantikan peran ikan herbivora dalam mengendalikan populasi makroalga. Pada kondisi ini komunitas terumbu karang masih stabil. Kematian massal D. antillarum akibat penyakit mengakibatkan berubahnya komunitas terumbu karang. Karang yang dominan pada komunitas tersebut kalah bersaing dengan alga yang tumbuh jauh lebih cepat sehingga komunitas terumbu karang didominasi oleh makroalga."

"Dampak kedua ini dapat dikendalikan secara homeostatis jika keanekaragaman hayati di terumbu karang tersebut tinggi. Secara alami, peningkatan biomassa makroalga akan memicu pertumbuhan populasi herbivoraa sehingga dominansi makroalga atas karang dapat dikendalikan. Tetapi semua ikan herbivoraa, sayangnya, merupakan biota yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir. Jika terjadi penangkapan ikan herbivoraa yang berlebihan, maka karang masih memiliki bantuan yang kedua yaitu bulu babi (Echinoidae) . Bulu babi merupakan herbivora yang penting dalam mengendalikan kelimpahan makroalga. Tetapi jika kelompok bulu babi pemakan makroalga ini juga sudah habis karena gangguan yang lain, misalnya polusi atau penyakit tertentu, maka terjadilah skenario pergantian komunitas (phase shift) dari didominansi oleh karang menjadi didominasi oleh makroalga. "

"Pentingnya kelimpahan ikan herbivora yang merumput alga dalam mempertahankan dominansi karang didemonstrasikan oleh Hughes et al. (2007). Pada terubu karang yang ikan herbivoranya dihalangi merumput alga dengan suatu kurungan, komunitas di terumbu karang tersebut secara perlahan didominasi oleh alga. Tetapi di lokasi yang tidak diberi kurungan, dimana ikan herbivoraa dapat merumput alga, dominansi komunitas karang tidak berubah bahkan semakin meningkat. Ledlie et al (2007) melaporkan bahwa di Cousin Island Marine Protected Area (Seychele) terjadi perubahan komunitas (phase shift) dari komunitas karang ke komunitas alga, pasca pemucatan karang 1997. Ditemukan bahwa peningkatan biomassa alga tidak diikuti oleh peningkatan biomassa ikan herbivora, sehingga dominansi alga tidak dapat dihindarkan. Diduga hilangnya kompleksitas habitat menyebabkan rendahnya kelimpahan ikan herbivora, sehingga komunitas karang diperkirakan tidak dapat kembali lagi secara alami. "

Semoga ada manfaatnya.

salam,
Imam

Senin, Februari 18, 2008

midterm review ADB


Selama kurang lebih 2 (dua) minggu, yaitu tanggal 11 - 27 pebruari 2008. Tim ADB melaksanakan misi dalam rangka evaluasi tengah program untuk kegiatan Coral Reef Rehabilitation and Management Project Phase II (COREMAP II). Misi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan capaian program serta mengevaluasi kinerja untuk perbaikan pelaksanaan program selanjutnya. Tim ADB, terdiri dari: Mr. Muhammad Nasimul Islam (Team Leader), Mr. Homer Taylor, dan Mrs. Corazon Arogon.
sebagai rangkaian dari Misi tersebut, Tim melaksanakan kunjungan ke lokasi program, diantaranya: Kabupaten Natuna (Sepempang dan Pulau Tiga) dan Kota Batam (Karas).
Semoga Misi ini memperoleh hasil yang optimal untuk perbaikan program.